Wednesday, November 5, 2014

ketika sebuah film pendek yang membuat semua berakhir klise

5 NOV.

tulisan ini sebenarnya sudah terlanjur basi untuk ditulis sekarang. karena kejadian ini sudah lewat sangat lama. cerita ini berawal ketika seorang pemuda yang ingin menyampaikan pesan melalui sebuah media yang tidak biasa ia lakukan.

tak mau menjadi sebuah angan ketika ia bercakap dengan teman seimpianya. melayang tinggi omongan demi omongan menjadi angan dan ingin segera di realisasikan. ketika sebuah tanda terlihat seperti tugas kampus yang harus dibuat demi sebuah kewajiban, tak ragu ku acungkan tangan untuk mengambil peran yang besar demi terbentuknya sebuah karya visual yaitu film pendek.

hari demi hari dilalui dengan sedikit omong kosong, cerita pun yang seharusnya sudah membentuk sebuah imaji, tak kunjung tiba inspirasi yang ditunggu. kembali omong kosong kulontarkan didepan para penonton. yang membuat sulit ketika membuatnya adalah menghilangkan keklisean. namun waktupun sudah terpentok dengan deadline kuputuskanlah sebuah cerita yang mengisahkan dilema sang pujangga. entah menarik entah tidak, tapi penonton sepertinya setuju untuk mengangkat cerita tersebut.

cerita ini seharusnya dibuat oleh kami ber4. namun karena satu dan lain hal, terjadi cekcok dengan teman terdekat yang seharusnya bisa sangat membantu dalam menulis sebuah cerita. yasudah lah.. justru disini bermulainya... 1#

script yang dibuat pertama kali sebelum diubah judul menjadi "satya"

hari eksekusi dari script yang di buat pun tiba, dengan bermodal sotoy dan banyaknya improvisasi yang dibuat sehingga membuat shooting ini berjalan begitu lama. membutuhkan waktu hampir seminggu. 

kami tidak bertegur sapa. rapat pun kusungkan untuk mengajaknya yang duduk disebrang dengan gaya membuka laptopnya. saling gengsi dengan perlahan pun kami berbaikan. tidak dengan cara yang langsung meminta maaf, tetapi dengan adanya film ini yang membuat kamipun berkomunikasi. mungkin ada sedikit rindu dimana sebelumnya kami menjadi rutinitas #2

sebenarnya ingin mengupload semua foto yang membantu dalam proses pembuatan film ini dibuat. banyaknya foto yang seharusnya menjadi sebuah kenangan seperti sekarang ini seketika teringat, tapi tanpa sebuah adanya dokumentasi yang dipegang, karena harddisk tolol yang minta diformat. #4

#3 tulisan ini pun sebenarnya untuk dia, dimana teringat saat ia marah dan lalu menjadi tak terkendali akan egonya. entah mengapa hal ini mengacu pada memori pembuatan film yang membuat kami sekelompok lulus matakuliah tersebut. entah welas asih dosen entah bagus, tapi aku puas ketika film ini jadi, akupun menikmati prosesnya. proses ketika mencari dirinya. #3